Menciptakan kondusivitas saat perayaan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor menggagas deklarasi bersama dengan stakeholder dan lintas agama se-Kota Bogor di Gumati Cafe, Paledang, kemarin. Ketua PC GP Ansor Kota Bogor Rahmat Imron Hidayat mengungkapkan, deklarasi ini jadi bagian utama menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Hujan dalam satu bingkai keberagaman dan toleransi.
“Bagi yang merayakan Natal dan Tahun Baru, tentu ini jadi hari yang paling dinanti. Dengan semangat kebersamaan, kami mengajak stakeholder di Kota Hujan deklarasi bersama untuk menjaga situasi kondusif,” katanya.
Pria yang akrab disapa Romi itu menambahkan, GP Ansor bakal menurunkan 200 banser untuk menjaga gereja yang melaksanakan Natal. “Ini bentuk menjaga keberagaman di Indonesia. Untuk penempatan personel, kami akan koordinasi dengan kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Kota Bogor KH Ade Sarmili menuturkan, sebagai orang Bogor harus mengedepankan dua falsafah kesundaan sebagai dasar menghargai keberagaman.
“Pertama ada istilah someah, hade kasemah, artinya orang Bogor menerima orang lain dengan tangan terbuka. Kedua, ada istilah, silih asah, silih asih, silih asuh yang artinya saling menjaga satu sama lain. Nah hari ini (kemarin, red) jadi perwujudan dua falsafah tadi, menjaga keterpaduan harimoni,” ucapnya. Senada, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan, menjaga kebersamaan dalam keberagaman merupakan bentuk menjaga amanat konstitusi. “Keberagaman menjadi manifestasi dalam konstitusi. Jangan sampai secara tidak sadar jadi intoleran. Nah, ini jadi semangat menjaga kebersamaan,” terangnya.
Di bagian lain, Kepala Bagian Operasi Polresta Bogor Kota Kompol Hari Fajar Kuncoro menerangkan, ada 68 gereja di Kota Hujan dan akan mem-ploting 268 personel pengamanan sesuai kebutuhan di gereja tertentu.
“Kami melihat tingkat kerawanan gereja tertentu, melihat jemaatnya masing-masing lokasi. Akan ada upaya sterilisasi gereja yang dianggap rawan dan punya jemaat besar. Perlu juga kolaborasi dengan panitia dan pemuda gereja untuk sama-sama menciptakan ketertiban di gereja,” pungkasnya.
Comments
Post a Comment