Ini Loh 16 Penendang Free Kick Terbaik Sepanjang Masa, No 1 Memang Rajanya!

Image
Ketika seorang pemain berhenti dari jarak 25 meter dari gawang untuk bersiap mengambil tendangan, penonton terdiam dan menunggu dalam antisipasi. Ia tahu apa yang akan terjadi. www.sportstardom.com Bagi banyak orang, akan ada sedikit kekhawatiran. "Wah, ini bisa menjadi masalah besar bagi kiper," atau "Ini akan menjadi sebuah tembakan yang hebat dan menakjubkan.! Ini bukan tentang sekedar para pemain biasa. Ini adalah tentang para spesialis yang memiliki keterampilan khusus dalam eksekusi sepakan bola mati, yang bisa membuat pihak lawan berpikir, "Uh-oh, ini bisa jadi masalah." Ini tentang para pemain yang memiliki keteguhan mental — diselaraskan dengan kecemerlangan teknis — untuk menembakkan bola ke atas atau melewati pagar hidup, melewati kiper yang terkejut, dan masuk ke bagian belakang gawang. Ini tentang mereka yang bisa melakukannya lagi. Dan lagi. Dan berikut 16 penendang free kick terbaik sepanjang masa, seperti yang kami kutip dari blea...

Kenapa Penyerapan Anggaran Anies-Sandi Buruk? Ini Kata Pengamat

Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, mengkritik rendahnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta pada triwulan pertama pemerintahan . Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno menargetkan, pada triwulan pertama, pihaknya mampu menyerap Rp 20 triliun dari total APBD 2018 sebesar Rp 77,1 triliun.“Namun faktanya, triwulan awal ini hanya mampu menyerap 6 persen atau sekitar Rp 5 triliun,” ujar Trubus, Sabtu, 3 Maret 2018.
Menurut Trubus, serapan anggaran yang rendah ini sebenarnya menjadi masalah yang selalu dihadapi pemimpin Jakarta.Bahkan masalah ini kerap dijadikan senjata untuk menyerang lawan politik. “Mengapa demikian? Ada lima yang menjadi persoalannya,” ucap Trubus.
Pertama, tutur Trubus, gubernur tidak membuat perencanaan pembangunan yang akurat. Kedua, lemahnya pembinaan, pengendalian, dan pengawasan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan urusan pemerintahan. “Ketiga, kepemimpinan dan karakter gubernur belum mampu mendorong atau memotivasi perangkat dan aparatur daerah sebagai pelaksana pembangunan,” ujarnya.
Persoalan keempat, tutur Trubus, ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. “Terakhir, kelemahan perangkat SKPD, deputi, inspektorat, dan aparatur dalam menerjemahkan instruksi yang diberikan pemimpin daerah dalam melaksanakan program yang sudah ditetapkan,” katanya.
Menurut Trubus, penggunaan anggaran yang tidak maksimal mengakibatkan banyak persoalanyang belum bisa teratasi. Misalnya masalah kemiskinan, pengangguran, banjir, kemacetan, kesehatan, dan pendidikan yang tidak kunjung terselesaikan. “Ironisnya, dalam kampanye pilkada DKI lalu, Anies mengkritik pedas terkait dengan rendahnya serapan anggaran Gubernur Ahok,” ucapnya. Namun, setelah Anies memimpin Jakarta, permasalahan serupa justru dialami sendiri.
Sebelumnya Gubernurmengatakan, pertumbuhan serapan tidak bisa terpaku hanya pada nominal. “Bukan nominal persentasenya,tapi year on year," kata Rabu lalu. "Jadi, Februari 2018 dan Februari 2017 serta Februari 2016 (dibandingkan)."
Menurut Anies, pola pembelanjaan pemerintah baru eksekusinya pada pertengahan tahun. Bahkan, sebagian program dilaksanakan pada akhir tahun. “Itu yang mau digeser," katanya. Ia berharap tahun ini pelaksanaan belanja diupayakan di tengah tahun. Tahun berikutnya pembelanjaan dilakukan lebih awal.

Sumber berita dari. ( TEMPO.COM )
Dengan judul yang sama: Kenapa Penyerapan Anggaran Anies-Sandi Buruk? Ini Kata Pengamat

Comments

Popular posts from this blog

Muara Angke Penuh Lautan Sampah, Ini Reaksi Sandiaga

Anak Buah SBY Bandingkan Anies dengan Jokowi

Waduk Pluit dan Ria Rio, Pernah Membaik di Masa Jokowi-Ahok